Halaman

Label

Selasa, 06 September 2011

Penantian

kutatatap langit yang berawan
gelap, hitam, dan kelam
hatiku bimbang layaknya awan hitam
di atas langit beriringan

jantungku berdetak kencang
laksana gendang benderang
menunggu hasil ujian
yang nanti akan datang

aku harap cemas
takut tidak dapat puas
akan hasil yang kudapat
karena prediksi tidak tepat

aku hanya dapat pasrah
tidak mungkin mengeluarkan amarah
hanya berdoa pada Allah
agar mendapat bahagia

esok hari yang kunanti
hasil yang akan datang kemari
hanya tinggal satu hari
melanjutkan hidup ini

sungguh ku tak sabar
menunggu datangnya kabar
laksana api yang berkobar

Orang tua mendoakanku
agar dapat nilai yang bermutu
dan meridhaiku
agar keberkahan mendatangiku

Tuhan, berilah aku jalan
menuju masa depan
dan menemukan
hasil yang memuaskan
dan tersenyum tanda senang

Anak Jalanan

air mataku mengalir
melihat takdir
yang tidak adil

Kuperlahan berjalan
menatap seorang anak
tersenyum sumringah
di atas penderitaan

kaki kecilnya melangkah
tangannya menengadah
meminta iba
kepada siapa saja

sungguh ku terharu
sungguh ku sedih
terhadap keadaan
anak tanpa impian

sungguh tidak adil dunia sekarang
yang lemah ditindas
yang kuat dipuja
dan tidak ada perikemanusiaan

Tuhan, lindungilah mereka
sayangilah mereka
karena usaha mereka

Perang

suara senjata menggelegar
laksana petir di atas awan
teriakan bersahutan
panik dan tegang bermunculan

perang,
sungguh sangat menyusahkan
darah tumpah tak berguna
keringat mengucur dengan sia-sia

Tangisan dan jeritan membahana
banyak korban yang berjatuhan
banyak orang kebingungan
untuk mencari perlindungan

sungguh perang tak berguna
membunuh tanpa belas kasihan
merusak tanpa rasa bersalah
Merampas dengan rakusnya

Tuhan,
apakah adil dengan begini?
sungguh ku tak ingin
kesedihan bertebaran
hanya karena peperangan

Cinta

Semilir angin bertiup
air mengalir dengan tenang
tanda musim semi datang
tanda kebahagiaan datang

cinta,
sangatlah penuh warna
layaknya pelangi tanpa batas
menggantung di atas langit